[Al Asr... A Moment]

|at-Tadhiyyah|

Saturday, November 28, 2009 at 8:54 AM

assalamualaikum

aidiladha kembali lagi tahun ini, pada 1430H @ 2009… alhamdulillah kerana kita masih diberi kesempatan untuk menyambutnya di bumi Allah ini. bila berbicara tentang aidiladha, kita tidak lepas dari berbicara tentang korban, dan bila berbicara tentang korban teringat saya kepada at-Tadhiyyah.

at-Tadhiyyah bermaksud mengorbankan harta, jiwa, masa dan segala galanya untuk mencapai tujuan. sebagai seorang muslim, pengorbanan kita mestilah kearah untuk mencapai keredhaan Allah. contohnya seperti dalam jihad masyarakat Palestin menentang rejim Zionis, mereka mengorbankan apa yang mereka miliki untuk menuntut hak mereka ke atas tanah suci ke 3 umat Islam.

jika kita hayati takbir raya… kita bertakbir yang kita beribadat kepada Allah dengan ikhlas dan kita hanya memohon perlindungan daripadanya dari orang2 kafir. ini membuatkan saya teringat sebuah hadis:

Dari Ibnu 'Abbas r.huma meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda:

"Sesiapa yang menyukakan manusia dengan memurkakan Allah S.W.T., maka Allah S.W.T. murka terhadapnya dan Allah S.W.T. akan menjadikan orang-orang yang telah disukakannya dengan memurkakan Allah S.W.T. itu juga murka terhadapnya. Dan sesiapa yang telah menyukakan Allah S.W.T. dan menyebabkan manusia murka, maka Allah S.W.T. akan menyukakannya dan Allah S.W.T. akan menyukakan juga orang-orang yang telah dia murkakannya kerana menyukakan Allah S.W.T. Sehingga Allah S.W.T. akan memperelokkan dirinya pada pandangan orang-orang yang marah itu dan Allah S.W.T. akan mencantikkan kata-kata dan perbuatan dirinya pada pandangan orang ramai."

 

Hadith riwayat Tabrani dan Majma uz Zawaid

begitu juga dengan kita yang berada di jalan dakwah, dan sahabat2 lain yang sedang memperjuangkan Islam di setiap inci bumi Allah ini. bukan senang untuk berkorban tetapi ingatlah, tiada dakwah tanpa jihad, dan tiada jihad tanpa pengorbanan. ingatlah kita tentang firman Allah:

” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (34:39)

 

                                                                     3664968762_d6e0b3dfcc

 

” Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

(61:10-11)

|inexpressible cloud of thoughts|

Sunday, November 15, 2009 at 9:35 AM

updating blog before block exam…

well, actually there is nothing i want to talk about… maybe sharing something will be good.

do you guys ever have one moment in your life, where you need to deliver a speech, and you have prepared for it but during the critical moment, everything seems entangled in your mind, you have the idea but you cant find the words. well, it happens to me, not 1 time but a lot of times… maybe my public speaking skill is not good. i would like to call it “inexpressible cloud of thought”. sounds like something from Theory of Knowledge for IB student isn’t it?

and here i would like to apologize if my presentation on the topics that i delivered on last saturday is not good enough and i think it is so, or there is certain parts where you guys can’t understand. there is a lot of things i want to say but everything seems to be entangled. actually i have done some study on the topics and the background of the author, who is one of the great journalist and Muslim scholar, Abul ala Maududi and also as-Syahid Syed Qutb.

back to the topic, sometimes i think my hand are faster than my mouth. there is always a moment when i want to talk about something and i have a concrete idea about the topic but when i start to speak everything seems messed up. maybe because i have some nervous disorder? haha

but i wonder why it does not happen when i am involved in discussion? maybe the “feeling in a group” give different mood to the person involved. maybe.

by the way try to read the book (Manhaj Hidup Muslim) when you have some times to kill. besides there is a lot of good books about Islam that we dont discover yet. try to get some suggestions from anybody who is a “pro” in this field. 

last but not least…. pray for the best for me and my friends for the incoming block exam :)

|sekadar peringatan|

Sunday, November 8, 2009 at 9:53 AM

“Orang-orang Yahudi akan terpecah menjadi 71 golongan, seluruhnya di neraka kecuali satu. Orang-orang Nasrani terpecah menjadi 72 golongan, seluruhnya di neraka kecuali satu. Dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya di neraka kecuali satu.” Didalam riwayat lain,”Mereka bertanya,’Wahai Rasulullah, siapakah golongan yang selamat ?”

Beliau saw menjawab,”Siapa yang berada diatas (ajaran) seperti ajaranku hari ini dan para sahabatku.” (HR. Thabrani dan Tirmidzi)

Didalam riwayat lain disebutkan,”ia adalah jama’ah, tangan Allah berada diatas tangan jama’ah.” (HR. Ahmad dan Abu Daud.

 

kesimpulannya, kenalah kita berusaha untuk menjadi golongan yang satu itu… umat Islam memang ramai… tp tgklah… seperti yang hadis nie cakap, satu golongan je yg x masuk ke dlm neraka… moga kita dijadikan dalam golongan yang satu itu… amin ya rabbal ‘alamin.

|2/11/1917|

Tuesday, November 3, 2009 at 7:46 PM

Arthur James Balfour then the British Foreign Minister in UK was give his tragic declaration that gives the Jews a homeland in Palestine, while UK was mandating Palestine in November 2, 1917.
Ninety two years passed on that sad declaration of Balfour’s famous letter to Lord Rothschild one of the leaders of Zionist movement who made a false statement : ' A land without people for a people without land.'


____________________________________
The letter reads as follow:
Foreign Office
November 2nd, 1917
Dear Lord Rothschild,


I have much pleasure in conveying to you, on behalf of His Majesty's Government, the following declaration of sympathy with Jewish Zionist aspirations which has been submitted to, and approved by, the Cabinet.


'His Majesty's Government view with favour the establishment in Palestine of a national home for the Jewish people, and will use their best endeavours to facilitate the achievement of this object, it being clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the civil and religious rights of existing non-Jewish communities in Palestine, or the rights and political status enjoyed by Jews in any other country.'
I should be grateful if you would bring this declaration to the knowledge of the Zionist Federation.


Yours sincerely,
Arthur James Balfour
___________________________________


This letter made famous phrase which sums up the situation like this: 'those who gave what do not have a promise to those who do not deserve,' that black day in the history of the Palestinian people, also in the history of humanity, and a blow to justice and international legitimacy.
The British government had offered the text of the Balfour Declaration to U.S. President Wilson, and approved the content prior to publication, and agreed upon by France and Italy officially the year in 1918 and followed by U.S. President Wilson formally and publicly in 1919, as well as Japan.

On April 25, 1920 and approved by the Supreme Council of Allied forces in the San Remo Conference to entrust the assignment to Britain on Palestine, and to put into effect the Balfour Declaration as contained in Article II of the Mandate, in the July 24, 1922 and approved by the League of Nations on the draft mandate, which came into force on 29 September / September 1923, and thus we can say that the Balfour Declaration was a promise by the west and not Britain alone.

Jews have been able to exploit that clip from Arthur Balfour known proximity of the Zionist movement, and then the Mandate, and the decision of the General Assembly in 1947.

The partition of Palestine to achieve their dream of the establishment of Israel in the fifteenth of May, in May 1948, but this entity is a member of the United Nations pressure the larger countries, and Israel will become the first country in the history of the world political order established on the land of others, and received international support, made them perk in the region, and expand and swallow more Palestinian and Arab territories, and the strong arm, including the rest of the Palestinian people on their land without mercy.

|sembang2|

Tuesday, October 27, 2009 at 12:16 PM

 

 

assalamualaikum

 

its already 12 by now and i’ll be facing the second block exam by tomorrow. sedar x sedar, masa memang pantas berlalu meninggalkan kita. macam baru beberapa hari sy tiba dari malaysia. tapi bile tgk2 blk kalendar, its been a long time. bukan nak cerita pasal homesick ke ape, cuma rase agak kerugian sebab masa pantas… mungkin terlalu pantas berlalu.

rutin hidup sehari hari pun berulang2… dari celik mata kita, tunaikan solat subuh, pastu pegi jogging ke, kayuh basikal ke… hinggalah tertutupnye mata kita, bak kata org “maut sughra” :). kadang2 mesti kita terase bosan gak dgn kitaran hidup yang sama. x ade perubahan yang agak besar yang membuatkan kite motivated or tergerak untuk melangkah ke suatu tahap yang lain.

mungkin suatu hari nanti, beberapa tahun dah keje sebagai doktor, mungkin ada antara kite yg beralih ke bidang yang lain seperti business, politik or other field. there will be a point, or maybe several points in your life yang membuatkan kite beralih arah. its not that you want to leave medical field but to widen your prospect in life. mungkin kerana self satisfaction, mungkin kerana better opportunities, mungkin kerana personal gain… its depend on that person and his aim.

thats in term of career.

green_1680

in term of personal level… dari sifat kita, dari segi akhlak kite, banyak jugak yang berubah ubah. ade yang menjadi lebih baik, ade jugak yang menjadi lebih teruk. selalu kita fikir yang kite telah mengikuti haluan yang betul, sehingga banyak yang diantara kita sesat… ada jugak yang dapat cari jalan pulang, dan ada jugak yang terus berjalan diatas kesesatan tersebut, dan lebih teruk lagi, di sepanjang jalan itu dia menyesatkan org lain pulak.

memang manusia itu senang alpa dan leka… tetapi adakah kita nak biarkan diri kita terus leka? dengan alasan yang agak mudah… “x de org tegur aku pon”,”x pe… x susahkan hidup sape2 pon” dan sebagainye. disini datanglah kepentingan muhasabah. sy pon jarang2 buat… truly to be said.

mungkin sekali sekala… ketika x de keje nak buat… kita flashback balik ape yang kite dh buat… fikirkan balik.. betulke ape yang aku buat nie… macam computer gak… kene update antivirus, kene defrag, kene update registry. sebab slalu jugak kite buat satu bende kerana hawa nafsu… dan bukan menurut ape yang telah kite diperintahkan. x masuk lagi org yang putar belit sesuatu fakta untuk kepentingan diri.

so… sometimes… when you walking along the road… look back for awhile… so that you’ll never lost cuz life is not a bed of roses, life is not a straight highway and life is full of twists and turns… and it is like a note book where you can write in it, either by yourself or by referring to the others, or just by copying it from the published examples.

but it’s you who make it wonderful and it is you who make it rubbish.

|al-Ahbash|

Monday, October 12, 2009 at 11:26 PM
sedikit sebanyak tentang golongan Ahbash... nak tahu lagi rajin2 la cari... :)

Note: All information got from Sheikh Abdul-Rahman Demashqiyyah's book about this bad group.

All praise belongs to Allah, and the Salat and Salam upon the Messanger of Allah Mohammad bin Abdillah.

Habashi's History:

This group called Ahbash relating to their first leader Abdullah Al-Harawi Al-Habashi. He came to Lebanon from Ethiopia (Habashah), that why they called him Al-habashi. He left Addis Ababa after he made a Fitnah there its called Kolob Fitnah. The Addis Ababa's people know him as Sheikh Al-Fitnah according to evidence from some of his relative. What he did there, he work with the ruler of Endraji -the son in law for the Ethiopia's president Helaselasi - against Islamic Associations there, and he helped him to close all the Islamic National Association's schools for memorizing the Holy Quran in Hrar city in 1940 ( 1367 Hejrah), and they issued their judge on the schools' manager - Ibrahim Hassan- to jail him twenty three years, also he helped the that ruler to internment the scholars there. He did that for those people, because they are Wahabi. For that reason, the people called him after that is the Sheikh Al-Fitnah.

When he came to Lebanon, his followers there forgot his history, and he still does there - in Lebanon - as what he did before in Ethiopia, if you disagree with him in any problem you will be Kafir automatically, he said
Al-Albaani and Ibn Baaz are Kufars, Ibn Taymiyah is Kafir and Murtad and Zendeq and he asked his followers to lit Ibn Taymiyyah's books, Imam Al-Dhahabi is wicked, Sayed Sabig is Majusi (The people who worship the fire) and in the other side he praised Jamal AbdulNasir because he killed Syed Qutb. He asked his followers to hit or kill anyone who has beliefs different than their beliefs, to make sure ask the Lebanon's Mosques Imams, ask Adnan Yasen, how many times they tried to kill him, ask Hassan Katuji, what he did for them to let them following him to hit an hurt him, ask Jamal Al-Thahabi and Abdul-Hamed Shanuha and others why they leave Lebanon. Try to listen to their Radio, and see what they described Sheikh Mohammed Al-Juzo, they describe him as lewd man.

In front of all these things, we could not find him or his followers did something toward the
Batiniyah, but what he did in one of his lectures, he encouraged the people to appeal the aid from AL-Albeit, and there is no problem to say O' Ali or O' Hussein ( Ya Ali , Ya Hussein).

He also, gave some strange fatwas for his followers, he allow
Al-riba (the interest) Some people said he is Jew man, however there is no clear evidence for that, but at least he has a lot of the Jew's characteristics.

Habashi's Beliefs :

Al-Ahbash claimed that they follow Al-Shafi'e. To make sure about that let us see their beliefs to know if they follow
Imaam As-Shafi'sBeliefs or not.

1- They change the meaning of Allah's attributes based on the desire. But Al-Shafi as all Ahlu-sunnah beliefs Allah's attributes as what Allah (S.W.T) mentions them in His book and in the Sunnah of His Messengers without any meaning's changing, exchanging, or misconstruction. Look what Al-Habashi and his followers said about ' Al-Istiwa' " Al-rahman ala al'arsh istawa" translation "
The most Beneficent (Allah) Istawa (rose over) the mighty Throne (in a manner that suits His Majesty) -Taha verse 5- ,

what they - Ahbash- said about the meaning of this word 'Istawa' they said it means take possession of the Throne, that means there was a god before Allah , then Allah possessed the throne from that first god, which no Muslim will believe or accept that , Ta-a'la-Allah Oluwan Kabera. The meaning of Istawa every Muslim knows the meaning by the Fitrah, it means He (S.W.T) rose over, that set no more details such as how, because Allah (S.W.T) tells us in the Quran about his attributes something fit with human's mind, we believe them as is, according Imaam Maalik, when someone ask him about Al-Istiwa he - may Allah have mercy on him-
Al-Istiwa's meaning is known, how is unknown, believe it is obligation, and to ask about is Bid'ah, then he asked this man to go because he is Mubtad'a.

2- Their Sheikh said that, The Quran's word was established by Gabriel (Alih Asslam), and Quran is not Allah's speech -look Izhar Al-Iqedah Al-Sunnyah P. 59-. Of course this idea is not new idea he came up with it, he just follows Al-Thalal's Imams. This idea is not something simple we can forget it. Just think about that, if we said Al-Quran is not Allah's speech that means it somebody's else speech, that means it could have some mistake. If we look at the history, where this idea come from, and why they came up with this idea, we will notice that, they want to reject the Quran, but they could not find any way to prove that, It is deficient or incomplete, then they came up with this idea. When the Muslims believe that, it is not Allah's speech then it could be incomplete or it is not perfect. Then we can change some of it while it is not perfect.

3- He - Al-Habashi - came up with some strange things, he said Allah is has ability on most of things - look Izhar Al-Iqedah Al-Sunnyah P. 59 -. Also, he asked the people this question, Is Allah able on him self or not?. Do you think Imam Al-Shafi believes these things or did he - may Allah have mercy on him- ask such question like what Al-Habashi did.

4- He -Al-Habashi- encourage people to go to the graves and appeal for aid from dead, also he allows to seek the protection from other than Allah (look Al-Daleel Al-Qaweem P.173, Bwghyat Al-Talib P.8, Sareeh Al-Bayan P.57-62). Also, he said Al-Awleya come from their graves to do people's needs, then they go back to their graves ! (look Khalid Kanan's tape /b/70). Also, he ask people to have Tabaruk by stone (look Sareh Al-Byan P. 58, Ithhar Al-Aqedah Al-Sunnyah P.244). Do you think Al-Shafi does or believe these garbage.

5- He is Jabri, he said Allah help the Kuffars on their Kufer, if Allah did not help them they will not be Kuffar (look Al-Nahj Al-Saleem P. 67).

6- He is
Murji, he said Iman is saying only without deeds, i.e. , Iman is belief only , when you believe it is enough for you to enter Al-Jannah you do have to do any practice, he make Abu Baker and Abu Jahel is same, because both believe Allah. Anyone believe Allah is Mu'min either he pray or not, he does Islam's Pillars or not. (look Al-Daleel Al-Qaweem P.7, Beghyat Al-Taleb P.51).

7- He does not care about the Judgment by Islam or other which is against Islam, and he describe the people who judge by human's law (against Islam) and do not like to judge by Islam, he describe them as Muslim and Mu'min, also he allows helping them (look tape No. 318/1 side A). Also, he said any one who said at least one time in his life La Elah Ela Allah (No God but Allah) he is Muslim and Mu'min even if he does not judge the Allah's Sharee'ah in his life, does not do any of Allah's commands, and does not leave Allah's prohibited. (look Al-Daleel Al-Qaweem P.9-10, Beghyat Al-Taleb P. 51).

8- He tries to get
Shi'ah's agree by talking a lot about the Fitans which happened between companions, and he insult Mua'wiyah(R.A.A) a lot and he - Al-Habashi - made him -Mua'wiyah - of Fire's people, also he mention a lot of Shia'h's stories about Mua'wiyah (R.A.A).

9- He - Al-Habashi - believe that, Allah created the universe and sent the Messengers without any wisdom, because if you said that, that means you put some reasons for that, and if you put some reasons that means you put some partner with Allah ! - Strange !! -

10- He -Al-Habashi- allows
Al-Riba (the interest).

11- He allows to pray with dirty - Najasah - ( look Beghyat Al-Taleb P. 99-100).

12- He allows to play gambling with Kuffar, and allows to steal your neighbors if they are non Muslim. (look Sareeh Al-Bayan P. 133)

13- He insult the scholars beginning with the companions especially
Mua'wiyah (R.A.A) ( look Ethhar Al-Aqeedah AlSunnyah P. 182). look to some of his tape like (tape No. 13/A/94) to see what he said about Sheikh Al-Islam Ibn Taymiyyah, also, look at (Al-Magalat Al-Sunnyah P. 15, 24, 26, 57, 62, 75). Look what he said about Imam Al-Thahabi, he said he is wicked, Imam Muhammad bin Abdul Wahhab murderer and Kafir (look at their Manar Al-Huda Magazine Issue 3 P.34). Sheikh Syed Sabiq is Majosi Kafir (tape No. 1/A/181).

In front of that, we find Al-Habashi is defending the bad people like
Ibn Arabi which all his book is witness on his Kufr because he said something no one said it toward Allah even Jews and Christians.

|halal dan haram|

Sunday, October 11, 2009 at 5:34 AM
Daripada Abu Abdullah al-Nu'man ibn Basyer r.a. رضي الله عنهما beliau berkata:
Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya perkara yang halal itu terang jelas, dan sesungguhnya perkara yang haram itu terang jelas, dan di antara kedua perkara tersebut ada perkara-perkara syubhat yang kesamaran yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjaga perkara syubhat maka sesungguhnya dia telah membersihkan agamanya dan maruah dirinya. Dan barangsiapa yang terjatuh dalam perkara syubhat, maka dia telah jatuh dalam perkara haram, umpama seorang pengembala yang mengembala di sekeliling kawasan larangan, dibimbangi dia akan menceroboh masuk ke dalamnya. Ketahuilah bahawa setiap raja ada sempadan dan sesungguhnya sempadan Allah itu ialah perkaraperkara yang diharamkanNya. Ketahuilah bahawa dalam setiap jasad itu ada seketul daging yang apabila ia baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasad. Ketahuilah ia adalah hati.

Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim.

kalau kite belek2 balik kitab hadis 40 imam nawawi.. mesti terjumpe hadis nie yang teramatlah popular... sape yang x penah dengar mmg agak pelik la... haha... bahkan x silap saye ade 1 lagu Xifu tentang hadis nie...

seperti yang dikatekan oleh Imam Abu Daud:

"Hadith ini merangkumi satu perempat dari ajaran Islam. Barangsiapa yang memperdalaminya, ia akan memperolehi semua kandungan yang disebutkan di atas, kerana hadith ini mencakupi penjelasan tentang halal, haram dan perkara2 syubhat, apa yang boleh memperbaiki hti dan yang merosakkannya. Semua ini menuntut kepada kita untuk mengetahui hukum2 syariat, dasa2 dan cabang2nya. hadiths ini juga merupakan dasar bagi sikap wara', iaitu meninggalkan yang syubhat"

kalau kite perhatikan ape yang dikatakan oleh Imam Abu Daud, mesti kite tahu betape besarnye taraf hadis nie. betapa, Rasulullah menekankan tentang perkare2 yang halal dan haram serta perkare yang diantara kedua2nya.

begitu juga penekanan dari segi kehormatan diri, kesucian agama Islam, penegasan terhadap meninggalkan perkara2 yang syubhat dan pelbagai aspek Islam dan kehidupan yang boleh kite kupas dari hadis ini sahaja. saya suggestkan supaye kite sume baca sedikit dgn lebih mendalam tentang hadis nie... tetapi tentulah dgn org yang arif dan bukan bace2 sendiri je...

mari kite sentuh ape yang kite buat hari ini... banyak diantare kite termasuklah saya KURANG menjage perkare2 yang syubhat... banyak gak kalo nak cerite satu2... jadi baiklah kite muhasabah balik ape bende yang kite dah buat... kerana silap haribulan kite terbiase dgn perkare2 yang syubhat and then melangkah pulak ke alam perbuatan2 yang haram... nauzubillahi min zalik.

tapi.. yang sedihnye sekarang... byk alasan yang kite bagi nak menghalalkan sesuatu... walaupun terang2 perkare tersebut dilarang. bagi saye... perkare yg sng bagi kite utk lakukan ialah, kite tanye balik diri kite... agak2 Allah suke x kite bagi alasan tersebut?

kat dunia nie mmg kite boleh putar belit dengan kemahiran bahasa dan logik yang mantap tentang sesuatu perkare... tapi... fikir2kanlah... adakah kite mampu nak putar belit di akhirat nanti? dihadapan semua saksi dan Khaliq yang maha agung?

renung2kanlah dan semoga kite menjadi insan yang lebih baik dalam mengharungi dunia hari ini dan esok.... :)


|i am a muslim :)|

Sunday, October 4, 2009 at 8:54 AM

a very interesting video to share...
agak lame x update blog nie....
mybe some update will come soon... i hope REAL soon... haha
btw... enjoy it... for I AM A MUSLIM TOO :)

|corat coret...lagi|

Friday, September 11, 2009 at 11:26 AM
selamat menyambut ramadhan....
selamat mengejar lailatul qadar...

hmm... rasenye dah agak lame jugak la x update blog nie... sebab kat rumah banyak bende nak wat kot... so.. since the end of the 2nd year nye exam smpai hari nie... a lot of things happen baik dari yang segi x brape baik (insyaAllah ade hikmahnye) dan dari segi yang baik (alhamdulillah).

tapi x pe... semoga perkare yg kurang baik tu menjadi pendorong utk menuju kearah kebaikan... insyaAllah. alhamdulillah, rase x brape ok tu sehari je... dgn tido yang cukup and muhasabah balik pastu trus ok... hehe.

nak dijadikan cerita... ade skali jalan2 kat jusco kinta city jap... tgh2 lepak kat secret recipe (pas blk tarawikh aa...) ade la plak MPH. rase x yah explain la kot MPH tu ape. tapi yang lebih mengejutkan lagi, kat luar tempat promo buku2, kebanyakannya buku2 agama... termasuklah karya2 ustaz hasrizal yang baru. rase mcm culture shock lak... sebab jarang kedai2 buku cam2 promo buku agama byk2.

jadi, saje2 la try masuk dalam tengok... tengok kat luar same x dengan ape yang didalam. alhamdulillah, kire banyakla buku2 dan kitab2 agama ade. rase terharu pon ade... haha. sedar x sedar lame la gak lepak kat dlm tu belek2 buku.. dan yg bestnye ramai gak orang yg bli.

dengan cuti yang berbaki beberapa hari je lagi ni... banyak lak mende nak wat tp x tau la sempat ke x. rabu depan lak ade program kat skolah... dah 4 tahun x balik ke SMKA Sultan Azlan Shah, mesti byk mende dah berubah. nak jumpe dgn member2 kat utp lg... harap2 la sempat... asyik ade hal je... haha.

sebenarnye... byk lagi nak tulis tapi mungkin cukup setakat nie je utk jam yang dah pukul 240 pagi... x tau la nape x bley tido... dah dkt smggu mcm nie... haha..

anyway, selamat mengejar pahala dan ganjaran ramadhan yang tinggal beberapa hari je lagi... dan semoga kita disampaikan kepada ramadhan yang bakal mendatang pada tahun2 seterusnya... jzkk

(btw terkejut hit byk sgt...)

[Hukuman rotan syariah tidak melukakan]

Wednesday, August 26, 2009 at 6:56 AM
ditulis oleh Presiden PAS, Ustaz Abdul Hadi Awang

Isu hukuman sebat kepada pesalah minum arak telah menarik perhatian pelbagai pihak untuk memberikan pandangan dan komen masing-masing.

Hukuman yang dirujuk sebagai pelaksanaan hukum Islam di bawah Seksyen 136 Enakmen Pentadbiran Agama Islam dan Adat Resam Melayu Pahang 1982 dan boleh dihukum di bawah Seksyen 4 enakmen sama (pindaan 1987) sebenarnya masih tidak mengikut prinsip syarat hukum Islam yang sebenar.

Di bawah hukum Islam, kesalahan meminum arak adalah diletakkan di bawah hukum hudud, iaitu satu hukum yang dinaskan mengikut Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW.

Apabila asasnya adalah nas, maka ia adalah aspek agama Islam yang wajib untuk dilaksanakan kepada penganutnya – kerana ia berkait dengan tanggungjawab antara manusia dengan Tuhan, antara dosa pahala serta pembalasan di hari akhirat.

Jika bersandarkan kepada nas, maka hukuman ke atas peminum arak untuk penganut Islam setelah sabit kesalahan ialah sebatan antara 40 hingga 80 rotan jumlahnya.

Apa yang paling penting untuk difahami ialah cara sebatan yang dilaksanakan di dalam penjara sekarang adalah sangat berbeza dengan kaedah sebenar hukum Islam, kerana mengikut Islam sebatan ini perlu mengambil kira keadaan dan kesihatan pesalah, selain dari memastikan pesalah dalam keadaan sepenuhnya berpakaian menutup aurat.

Alat sebatan dan kaedah merotan hendaklah juga sederhana, antaranya bila sebatan dilaksanakan tangan tidak boleh diangkat sehingga menampakkan ketiak.

Sebatan juga tidak boleh sampai mencederakan, dan sebatan dilakukan di beberapa tempat pada badan dan bukannya pada satu tempat sahaja.

Dalam Islam, hukuman ini bukan bersifat untuk menyeksa tetapi bersifat mendidik pelaku kesalahan serta mendidik masyarakat awam supaya gerun untuk melakukan perbuatan itu lagi.

Aspek pencegahan inilah yang perlu ada dalam melaksanakan hukuman dalam undang-undang Islam. Ia memerlukan pindaan supaya proses undang-undang Islam yang adil dapat dilaksanakan.

Oleh yang demikian, kita meminta supaya pihak berkuasa tidak gopoh dalam pelaksanaan itu sehingga memberi gambaran salah mengikut syariat Islam.

Dalam masa yang sama kita berharap supaya wanita yang disabitkan itu bertaubat kerana Allah Maha Pengampun dan Penyayang.

Apa yang seharusnya berlaku ialah arak haruslah di haramkan penjualannya secara menyeluruh terlebih dahulu kepada semua orang Islam. Masyarakat dan kerajaan juga perlu dididik supaya faham bahawa arak adalah haram di sisi agama Islam.

Haramnya arak adalah tidak mengira tempat – sama ada restoran kecil atau besar, atau hatta di dalam rumah sendiri.

Menjalankan hukuman terhadap peminum arak tanpa menghapuskan puncanya – adalah seumpama menghadapi nyamuk Aedes dengan menamparnya sahaja, tetapi longkang-longkang dibiarkan berselerak sehingga menjadi tempat pembiakan nyamuk yang membawa denggi!

[Selamat Datang Ramadan]

Tuesday, August 25, 2009 at 4:08 AM

Selamat Datang Ramadan

Ahlan

Ramadan kini tiba. Hati mukmin tidak sabar lagi untuk mengambil peluang semaksima mungkin dibulan yang berkat ini demi mendapatkan bekalan iman dan meningkatkan diri. Dihujung Syaaban, Rasulullah saw berkhutbah mengingatkan para Sahabat ra tentang Ramadan. Di sini saya mengambil kesempatan mengingatkan diri saya dan kita sekelian berkenaan Ramadan dan persiapan untuk memasukkinya.

Kita memasuki bulan berkat dimana pahala dilipatkali gandakan bagi mereka yang mengharap ganjaran dan keredhaan Allah swt. Dengan ini hamba-hambaNya semakin bertaqarrub kepadaNya dan lebih berpeluang memasuki Syurga yang disediakan Allah swt. Dari Qutaibah, dari Ismail bin Jaafar dari Abi Suhail, dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. sabda Rasulullah saw bermaksud, “Apabila datang Ramadan, dibukakan pintu-pintu Syurga(hadis sahih riwayat Al-Bukhari).

Doa ku 01

Dengan berpuasa, kita menahan diri dari makan, minum, hubungan suami isteri, menjaga lidah, pemandangan dan hati hanya semata-mata kerana Allah. Oleh itu Allah sendiri yang akan membalasnya. Sabda Rasulullah saw bermaksud, “Sesiapa yang mendirikan (solat dan ibadah) di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan mengharap ganjaran Allah, diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu. Sesiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan mengharap ganjaran Allah, diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu” (hadis sahih riwayat Al-Bukhari).

Didalam Ramadan, kita melipatgandakan ibadah solat kita, dan lebih membiasakan diri kita mendampingi surau, masjid dan para jemaah didalamnya yang beriman. Sabda Rasulullah saw berkenaan Ramadan bermaksud, ‘Sesiapa yang mendirikan (solat Tarawih) di bulan Ramadan, dengan penuh keimanan dan mengharap ganjaran Allah, diampunkan untuknya akan kesalahan yang telah dikerjakannya”(hadis sahih riwayat Al-Bukhari).

SDC11622

Ramadan mengajar kita erti persaudaraan dan kesatuan umat Islam. Dari Ibnu Syahab, dari Urwah bin Az-Zubair, dari Abdul Rahman bin Abdul Al-Qari’ berkata: Aku keluar bersama Umar Al-Khattab ra pada suatu malam Ramadan ke masjid dan mendapati orang ramai bersolat sendiri-sendiri dan berselerakan. Ada yang bersolat sendirian. Ada yang bersolat diikuti beberapa orang. Umar ra berkata bermaksud,“Aku lihat jika dikumpulkan mereka dibawah seorang imam, itu adalah lebih baik”.Kemudian beliau melaksanakannya dan mengumpulkan orang ramai (bersolat) diimami oleh Ubay bin Kaab ra. Pada suatu malam yang berikutnya, aku pergi bersamanya ke masjid dan melihat orang ramai bersolat di belakang seorang imam mereka. Umar ra berkata, “Alangkah baiknya bid’ah ini“… (hadis sahih riwayat Al-Bukhari).

termenung

Ramadan adalah bulan Al-Quran dimana Al-Quran diturunkan Allah swt pada bulan tersebut. Jibril menyemak bacaan dan hafazan Al-Quran Nabi saw dijuga dibulan ini. Oleh itu kita jadikanlah bulan ini bulan yang lebih meriah bagi kita bersama Al-Quran, dengan membacanya dan melaksanakan ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya. Ramadan adalah bulan bersedeqah, berkasih sayang sesama umat Islam dan makhluk Allah swt. Kita perbanyakkanlah bersedekah dan menjamu orang lain. Ibnu Abbas ra berkata bermaksud, “Adalah Nabi saw orang yang paling pemurah dengan kebaikan. Dia saw. lebih pemurah lagi di dalam bulan Ramadan apabila didatangi oleh malaikat Jibril. adalah Jibril bertemu Nabi saw tiap malam di bulan Ramadan sehingga pagi dan mengemukakan Al-Quran kepada Nabi saw. Apabila Nabi saw bertemu Jibril, Baginda saw menjadi lebih pemurah dari angin yang bertiup” (hadis sahih riwayat Al-Bukhari).

Matahari

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadr. tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadr. Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan. Malaikat dan ruh turun pada malam itu dengan izin Tuhan mereka dalam tiap urusan. Sejahtera malam tersebut hingga terbit fajar” (Al-Quran).

Mukmin dan mukminah sentiasa mengejar peluang yang disediakan Allah swt untuk hamba-hambaNya. Ini termasuklah ganjaran berlipatkali ganda Malam Lailatul Qadar dimana ia lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun). Sabda Rasulullah saw bermaksud,“Dapatkanlah (dengan tekunlah beribadat) pada malam Lailatul Qadar pada Sepuluh Malam Terakhir dibulan Ramadan” (hadis sahih riwayat Al-Bukhari). Dalam riwayat Al-Bukhari yang lain bermaksud, “Dapatkanlah (dengan tekunlah beribadat) pada malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di Sepuluh Malam Terakhir dibulan Ramadan”.

Calm_Islam_by_issam_zerr

Ramadan adalah bulan Iktikaf, iaitu berada di masjid untuk memberi tumpuan sepenuhnya beribadah khusus kepada Allah swt. Iktikaf membersihkan hati dan akhlak kita, kerana kita berdamping dengan rumah Allah swt dan dapat tenang memuhasabah dan menilai diri kita yang sering alpa dan tergoda. Dari Urwah bin Az-Zubair ra dari Aisyah ra berkata bermaksud, “Sesungguhnya Nabi saw beriktikaf pada Sepuluh Malam Terakhir di bulan Ramadan sehingga Baginda saw diwafatkan Allah. Selepas kewafatannya, isteri-isterinya pula beriktikaf” (hadis sahih riwayat Al-Bukhari).

HamasRallyImage4

Ramadan adalah bulan Jihad dan Kemenangan. Di dalam bulan ini orang-orang beriman mencapai kemuncak ikhlas dan taqwa, kedua-duanya adalah resepi kemenangan dalam Jihad. Di dalam Ramadan orang-orang beriman memenangi Perang Badar (Tahun 2H), Perang Pembukaan Mekah (Tahun 8H) dan Perang Ain Jalut mengalahkan tentara Monggul.

Semoga Ramadan pada tahun ini merupakan Ramadan yang terbaik buat kita, berjaya kita lalui sepenuhnya dan mendapat rahmah (belas kasih Allah swt), maghfirah (keampunanNya) dan itqum minannar (selamat dari api Neraka). Ya Allah terimalah puasa, solat Tarawih, qiyamullail dan iktikaf kami dibulan yang mulia ini. Ya Allah, terimalah ibadah dan taqarrub (usaha mendekatkan hati dan diri) kami kepadaMu.

Ya Allah, jadikanlah kami diakhir Ramadan dikalangan hamba-hambaMu yang bertaqwa seperti firmanMu bermaksud, “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan keatas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan keatas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa…” (surah Al-Baqarah). Ameen.

Ustaz Halim www.inijalanku.wordpress.com

[Hakikat Ramadhan]

Monday, August 24, 2009 at 7:22 AM

Bulan Ramadahan atau bulan puasa merupakan bulan mulia dimana pada bulan Ramadhan ini, seluruh umat manusia yang beriman diberi kesempatan oleh Allah SWT sebagai Tuhan Semesta Alam untuk melaksanakan suatu ritual peribadatan puasa yang mulia demi kebaikan manusia itu sendiri.

Allah telah befirman dalam sebuah hadis qudsi yang disabdakan Rasulullah Muhammad SAW yang menyatakan bahawa “ … Sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan langsung menentukan imbalannya ….”

Seorang manusia yang mengaku sebagai hamba Allah pasti akan berusaha dengan seluruh upaya untuk menjalankan seluruh perintah Allah sebagai Tuhan yang dicintai dan mencintainya. Karena seorang hamba yang bijaksana menyedari betul bahwa tidak semua makhluk mendapat penunjukkan langsung untuk melaksanakan sebuah ritual peribadatan. Puasa hanya diperintahkan kepada orang-orang yang terpilih dan telah dipilih Allah Tuhan Semesta Alam ( Rabb Al ‘Alamin ) , Puasa diperintahkan hanya untuk orang-orang yang beriman kepada Allah yaitu orang-orang yang telah dipercaya Allah untuk melaksanakan ritual ibadah tersebut

“ Hai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagai mana yang telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertaqwa “

Melalui pemahaman tersebut, maka tidak selayaknya seorang yang telah mendapat kepercayaan langsung dari Allah mensia-siakan kesempatan emas itu. “ Allah tidak pernah menurunkan suatu beban diluar kesanggupan hamban-Nya “, sudah cukup sebagai dasar bagi orang yang percaya bahwa ibadah puasa yang dinyatakan sebagai sebuah ritual ibadah untuk Allah pada hakikatnya merupakan sebuah ritual khusus yang mengandung kedalaman hikmah yang sebagian besarnya tidak sempat difikirkan oleh makhluk yang diciptakan dengan kemampuan akal dan logik yang sangat terbatas.

Dalam hadis qudsi yang lain Allah SWT telah berfirman melalui sabda Rasulullah Muhammad SAW bahwa “ … Aku tergantung prasangka hamba-Ku, ….. “ dan apabila dihubungkan dengan hadis qudsi diatas yang menyatakan bahwa “ …Sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan langsung menentukan imbalannya ….” Sungguh telah melahirkan sebuah pemahaman yang lebih mendalam lagi tentang hikmah yang terkandung dibalik pelaksanaan ritual ibadah puasa yang hanya diwajibkan kepada orang-orang yang beriman ini.

Dengan demikian, kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh rahmah ini merupakan sebuah penghargaan dan penghormatan yang sangat teramat tinggi nilainya bagi seorang hamba ketika mendapat kesempatan untuk melaksanakan suatu perintah yang berhubungan langsung dengan Tuhan yang dicintainya dan mendapat kesempatan untuk membuktikan cintanya kepada Kekasihnya itu

Seorang pecinta sejati tahu dan sedar betul bahwa ketika yang ada dalam hatinya hanya sang kekasih pujaan hati, maka bererti dia sedang jatuh cinta, ketika yang terucap dari bibirnya hanyalah namanya, maka bererti dia telah mencintainya dan ketika dia mendengar bahwa namanya juga diucapkan oleh pujaan hatinya, sang pecinta telah tahu bahwa sesunggunya dia telah dicintai.

Ketika Sang Khalik telah menitahkan sabda-Nya secara khusus kepada hamba-hamba yang dipercaya atas cintanya, maka pada saat itu seorang pecinta akan menyambut titah tersebut dengan penuh nafsu dan gelora cinta yang membara. Tidak ada hitungan waktu, material dan tenaga, haus dan lapar tidak akan terasa, penat dan letih akan terabaikan yang ada hanya semangat dan bara api cinta yang senatiasa terus bergelora ketika membayangkan kebahagiaan yang akan didapat ketika bertemu dan melepaskan beban rindu memadu biru dalam qalbu

Demikian sekilas hakikat ibadah puasa yang merupakan salah satu ibadah wajib yang utama yang tidak diperintahkan kepada semua manusia. Perkataan taqwa yang merupakan gelar langsung yang diberikan Allah SWT kepada hamba-hamba yang dikehendakinya merupakan suatu anugerah yang tidak tertandingi oleh anugrah lainnya. Ketika ibadah itu merupakan sesuatu yang khusus dilaksanakan untuk Allah dan Allah sendiri yang akan memberi langsung imbalannya, maka mulai dari Bulan Ramadhan yang suci ini, marilah kita bersama memantapkan kesadaran dan keyakinan dalam hati dengan seteguh-teguhnya untuk juga mempersembahkan secara langsung ibadah puasa ini kepada Allah tanpa perantara apapun atau siapapun kerana tidak ada kebahagian yang lebih tinggi nilainya bagi seorang hamba selain ketika bertemu dengan Tuhannya.

[corat coret3]

Monday, July 27, 2009 at 1:19 PM
waktu sekarang menunjukkan dah pukul 2 pagi... tapi mata tak jugak nak pejam...
jadi, untuk "membuang" sedikit masa yang ada terlintas pulak di hati nak mengarang sedikit...
mungkin isu ini agak sensitif, tapi saya agak berminat nak sembang-sembang sedikit tentang tajuk nie...
bagi saya, mungkin lebih sesuai kalau dipanggil "antara politik berdasarkan bangsa dan politik berdasarkan agama". lebih kurang beginilah tajuk yang saya nak bagi.
baiklah, kenapa saya pilih topik nie? ini disebabkan baru2 ini kalau kita tengok senario politik malaysia, pelbagai perkara dibincangkan... dari perjuangan menegakkan martabat bangsa, menuntut hak sebagai rakyat Malaysia, menegakkan perjuangan agama, mempertahankan kebudayaan dan bahasa dan sebagainya.
dari isu2 ini, timbul pulak macam tuduhan, tohmahan, fitnah atau nama2 lain yang sesuai diberi jika kita lihat dalam akhbar akhbar harian di Malaysia.

sebelum itu, saya nak tegaskan bahawa penulisan ini adalah pendapat saya semata-mata. tapi mungkin saya akan cenderung kearah sesuatu pihak... jadi maaflah... jika anda nak terima, silalah, jika tidak, bagi saya tidak mengapa.

jika kita perhatikan, zaman sekarang ini di Malaysia perjuangan politik berdasarkan bangsa amat meluas dan ramai ahli-ahli politik yang melaungkan slogan2 memperjuangkan bangsa2 mereka. ada yang mengatakan kaum mereka tidak mendapat hak yang sepatutnya, ada yang mengatakan mereka mempunyai hak yang telah termaktub dalam perlembagaan negara dan sebagainya. tetapi, the point is, dapatkah pemerintah memuaskan kesemua kehendak pihak2 tersebut. mungkin ya mungkin tidak.

kerana bagi saya perjuangan berdasarkan bangsa akan menjadi lebih tertumpu kepada satu pihak dan pihak2 yang lain mungkin akan merasa kurang senang kerana hak2 mereka mungkin akan terkikis. bukan senang nak menjaga hati semua orang kan? bahkan, ketegangan antara kaum mungkin boleh terjadi jika terdapat pihak2 yang cuba mengapi apikan diantara dua kaum (semoga x jadi mcm nie kat Malaysia).

kemudian, politik berdasarkan bangsa bagi saya mungkin akan menyebabkan jurang antara kaum semakin meluas. sesebuah pihak akan mementingkan kaumnya sendiri berbanding membantu sahabat2 berlainan kaum yang sama sama berlindung di bawah satu perlembagaan.

jika kita lihat politik berdasarkan agama, yang ingin saya tekankan disini ialah politik berdasarkan prinsip2 Islam, ianya lebih meluas dan lebih adil. kenapa saya mengatakan sedemikian? pertama sekali, jika kita lihat dalam sistem politik Islam, hak setiap rakyat hendaklah dipenuhi dan dibahagikan secara adil. kerana dalam sistem politik Islam, pemimpin adalah seorang yang dipertanggungjawabkan oleh Allah untuk mengurus rakyatnya dan bukan untuk mengambil kesempatan. selaras dengan Islam itu sendiri yang bertujuan untuk memberi rahmat kepada sekalian alam.

kalau kita lihat, sampai mana politik berdasarkan bangsa akan berjaya? adakah disebut dalam al-Quran yang pada akhirat orang yang memperjuangkan bangsa semata mata akan berjaya? sudah tentu tidak. adakah kita diajar bangsa kita lebih hebat berbanding bangsa2 lain di dalam al-Quran? tetapi kita disuruh untuk membantu dan saling mengenali. bukannya untuk menjatuhkan satu sama lain. banyak manfaat lain yang kita dapat lihat jika kita mengamalkan sistem politik dan pemerintahan Islam. munkin akan ada org meragui dari segi pembangunan, mereka melihat investment mungkin kurang, development kurang, kewangan negara jatuh dan sebagainya. tapi betul ke akan jadi mcm tu? kalau kita tgk zaman2 khilafah dulu... sape empayar paling kaya? adakah diorg pkai sistem kapitalis macam sekarang? kene pkai riba jugak ke kalau nak untung? sudah tentu tidak.

jadi, bagi saya politik berdasarkan Islam adalah lebih meluas, lebih adil dan semestinya dapat melahirkan sebuah negara yang kuat. kalau kita asyik dengan perjuangan bangsa semata-mata.. x ke seronok Israel tengok? nnti orang Melayu kate... oh... orang Palestin orang Arab... biarlah Pak Arab yang tolong. semoga kita dijauhkan dari menjadi golongan yang macam tu.

dan yang paling penting bagi saya... kita hendaklah melahirkan sebuah sistem yang mampu melahirkan pemimpim2 yang fikrahnya berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. jika kita bergantung pada seseorang individu... nescaya perjuangan menegakkan Islam x sampai kemana.
kita tengok Hamas, walaupun seorang demi seorang pemimpin mereka dibunuh oleh rejim Israel, perjuangan mereka sentiasa kukuh dan ada sahaja pemimpin2 yang mampu mengemudikan perjuangan mereka.

akhir sekali, saya amat2 berharap... pemimpin2 politik yang beragama Islam kembali memperjuangkan agama... bukan kemaruk memperjuangkan bangsa semata-mata.

[Alasan]

Sunday, July 26, 2009 at 10:38 PM
Alasan adalah fenomena biasa yg mungkin dihadapi dalam usaha membangkitkan masyarakat yg berjiwa lemah, malas, dan tak pandai susun keutamaan. Alasan yang saya maksudkan di sini adalah alasan yang biasa diberi utk meminta excuse daripada perkara yang ditentukan sebagai wajib ke atas dirinya, terutama dalam tarbiyyah Islam. Alasan adalah satu grey area, kerana kadang2 alasannya memang syar’i, dan kadang2 ia memang tak mampu dielak, namun kadang2 ia sekadar jalan keluar bagi mereka yang memang enggan lagi tiada berkehendak.

Seseorang tidak perlu pengalaman yg banyak utk membolehkannya membaca alasan orang. Dengan sekadar memahami kehidupan rutin manusia, dia sudah dapat mengesan adakah alasan ini benar, sudah cukupkah usaha si pemberi alasan itu utk mengelakkannya dari memberi alasan, atau adakah dia sengaja memberi alasan kerana lebih cenderung kepada “prog.”nya yg lagi satu. Ini lumrah yang boleh dibaca ibarat potential/voltage difference yang diukur oleh voltmeter. Walaupun, alasan tersebut akhirnya terpaksa diterima juga.

Cubalah mengelak dari mencipta alasan

Kita biasa mendengar kisah seorang dari Ikhwan yang terpaksa berjalan kaki berkilometer semata2 untuk ke halaqah kerana dia telah menggadaikan basikalnya untuk dia berinfak kepada Ikhwan. Walaupun jauh, tiada transport, bahkan gadaiannya adalah untuk Ikhwan, jiwanya tidaklah kecil untuk menggunakan situasinya itu sebagai alasan untuk tidak hadir ke halaqah, walaupun dia tiba lewat.

Kita sepatutnya mencari jalan keluar dari kesempitan alasan. Alasan sepatutnya dianggap sebagai penghalang, bukan penghujung jalan. Ia harus diatasi, bukan kita tewas kepadanya. Kita harus meneroka jalan lain untuk mengelak roadblock untuk sampai ke destinasi, bukan pulang dengan kecewa.

Sangat menghampakan orang yang sengaja tidak mahu mencari jalan keluar dari predicament-nya, dan membiarkan dirinya dikawal “suasana”, sedangkan keputusan dirinya sepatutnya ditangannya sendiri, bukan ditangan orang lain. Ini adalah contoh jiwa yang kecil yang tidak mampu berkorban.

Lebih menghampakan, adalah seseorang yang bukan sekadar tidak berusaha mengelak halangan, bahkan gembira dengan halangannya tersebut, supaya ia diberi alasan untuk tidak melakukan tugasnya atau tidak hadir ke programnya. Ini adalah contoh bukan sekadar jiwa kecil, tetapi berpenyakit.

Paling menghampakan adalah orang yang sengaja mencipta-cipta alasan sendiri, contohnya sengaja menyibuk2kan diri, mencari tugasan lain, keluar ke tempat lain, atau memberi alasan kosong, sedangkan dia tahu waktu itu waktu mabit, daurah, halaqah, atau mukhayyam, etc. Walaupun alasannya tidak logik, dia sanggup mengemukakannya asalkan ia boleh terlepas. Ini adalah contoh jiwa yang sudah hilang punca.

Rasa Bersalah & Rugi

Al-Quran serta sirah Rasulullah menunjukkan orang munafik sahaja yang suka memberi alasan untuk mengelak dari turut serta dalam program2 peperangan Rasulullah. Gulp! Mereka memberi alasan yang pelbagai, tapi sebagai manusia & pemimpin, Rasulullah menerimanya dengan penuh berhati2. Dengan itu, orang munafik merasa lega dan gembira kerana tidak perlu serta dalam peperangan. Orang beriman pula akan rasa sangat bersalah, dan rugi sekiranya terhalang daripada ikut berperang; termasuk orang2 tua & kaki pincang seperti Amr b Jamuh (akhirnya dia berperang juga!), dan orang2 muda seperti Usamah b Zaid, Zaid b Arqam (sewaktu mereka kecil), begitu juga yang orang2 yang uzur.

Orang beriman yang tiada alasan syar’i namun ditakdirkan Allah tiada kekuatan jiwa untuk pergi, mereka akan langsung mengaku tiada alasan, dan menerima keputusan/hukuman Allah ke atas mereka dengan rela, sebagaimana Ka’ab bin Malik & 2 lagi sahabatnya. Ini bukanlah untuk membenarkan kita bermalas2 dan berundur tanpa alasan, asalkan rasa bersalah ada di hati, Tidak sama sekali! Point di sini adalah, andaikata kita terpaksa memberi alasan dari perkara wajib (tarbiyah), kerana outstation, exam, etc, kita perlu rasa ia satu kerugian pada diri kita. Kita sepatutnya rasa berat, rugi, bersalah kerana tak mampu mengelak untuk benda yang difahami wajib dan akan dipertanggungjawabkan ke atasnya.

Usaha saya

Bg perkara2 yg wajib ke atas saya, saya akan berusaha mengelak agar tiada berlaku pertindanan dengan prog wajib saya. Namun, walaupun kadang2 mmg ada alasan, & terpaksa kemukakan alasan tersebut, namun sementara itu, saya tetap akan sedaya upaya untuk menghadirkan diri ke program atau melakukan tugasan wajib tersebut. Perkara yg tak wajib tu lain la, itu mmg kelonggaran.. Tapi maksud saya ttg perkara2 yg disepakati wajib, namun masih terpaksa minta di-excuse krn faktor2 tertentu. Alasan & keizinan utk saya dilepaskan sementara bukanlah bermakna saya sudah tidak perlu berusaha mencari jalan utk keluar.

Bahkan, sekiranya saya benar2 tak available pada sesekian tarikh, saya akan pohon prog wajib tersebut dianjakkan ke waktu lain untuk accommodate saya. Ini boleh dilakukan untuk prog yang orangnya sedikit seperti halaqah. Namun, kalau tak dapat juga, maka perlu ada perasaan “rasa rugi”, bukan lega kerana diberi pelepasan.

Semoga kita sama2 ter-elak dari penyakit memberi alasan ini dan terelak dari sebarang sifat munafik.

Saya menulis entry ini bukan untuk ditujukan secara spesifik kepada sesiapa, bukan juga supaya kita memerhatikan kawan2 kita. Ia lebih kepada satu pengalaman common yang mungkin dihadapi oleh orang-orang dalam perjalanan pertarungan jiwa. Bahkan, perasaan ingin beralasan-alasan itu mungkin muncul dari dalam diri kita sendiri, bukan datang dari orang yang lain. Jadi, harap kita sama2 berwaspada, memperbaiki diri dan juga memperingatkan orang lain.

Penutup

Hati-hatilah dengan beralasan! Jangan mula memberi alasan pertama, kerana ia membuka jalan untuk alasan kedua dan ketiga; Jangan sampai alasan-lah yang menyebabkan penglibatan kita dalam amal Islam sekadar tinggal sejarah lama.

“99% kegagalan datang dari orang-orang yang suka memberi alasan.” -George Washington Carver-

Seorang Murabbi pernah berpesan, mafhumnya:
Sekiranya kita ingin memberi alasan, fikirkan adakah alasan kita ini akan diterima oleh Allah?

dipetik dari : blog akhi aizuddin

[kesannya zahir, rupanya maknawi]

Sunday, July 19, 2009 at 9:54 AM

Hakikat Bahagia - UNIC

sebuah lagu yang mengingatkan kita dengan mengingati Allah... insyaAllah jiwa menjadi tenang,
walaupun ketika kesusahan datang melanda.

[Corat coret2]

Thursday, July 16, 2009 at 9:07 PM
langit yang cerah...
si anak meniti jalanan yang suram
dikelilingi dengan kehancuran
tapi si anak tidak bermuram
baginya... ini adalah kebiasaan

langit yang cerah...
si anak terus berjalan
dikelilingnya penuh dengan rintihan
penuh dengan suasana yang menyeksakan
dipinta supaya dapat hatinya bertahan
sehingga dia tiba di hentian

kematian
kesedihan
pengusiran
penghinaan
dirompak
diseksa

itulah hakikat kehidupan
bagi mereka di daerah ini
tapi
ia bukanlah penghalang
ia bukanlah penghadang
tetapi
itulah yang membakar semangat mereka
itulah yang menggerakkan jiwa-jiwa mereka
untuk terus bertahan di daerah ini
untuk mengambil kembali hak - hak mereka

walau dihujani besi-besi
yang terus menerus memakan tubuh
walau nyawa mereka di ambil satu persatu
yang kadang kala membuat mereka menangis
namun
mereka tidak mengalah
mereka terus melangkah
terus kehadapan
tanpa merasa penat
kerana mereka yakin dengan apa yang telah dijanjikan

langit yang cerah...
menjadi semakin mendung
si anak kecil terus berjalan
kerana dia yakin
destinasinya semakin hampir

langit yang cerah...
menjadi semakin gelap
si anak kecil terus berjalan
tetapi
dihadapannya menunggu raksasa besi
yang memuntahkan pelurunya tanpa henti
meratah daging-daging manusia yang rapuh

langit menjadi gelap...
si anak kecil merasa pandangannya semakin kabur
tetapi hatinya merasa terhibur
kerana dia akan pergi
dari daerah ini
kerana dia akan pergi
untuk menemui Ilahi



“Sentiasa akan ada sekelompok dari umatku yang sentiasa berjuang bersama-sama kebenaran, mencabar dan menentang musuh-musuh mereka. Musuh-musuh mereka tidak dapat memberi mudarat kepada mereka sehingga Allah mendatangkan keputusannya. Mereka tetap dalam keadaan demikian.” Maka para sahabat bertanya,”Dimanakah mereka?” Jawab Rasulullah, ” Di Baitul Maqdis dan sekitarnya”.
(Riwayat Bukhari)

[corat coret]

Tuesday, July 14, 2009 at 10:56 AM
Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: "Sebilangan manusia yang dinaungi Allah di bawah naunganNya pada hari kiamat iaitu hari yang tidak ada sebarang naungan padanya selain daripada naungan Allah; di antaranya ialah: pemerintah yang adil, pemuda yang hidupnya sentiasa dalam mengerjakan ibadah kepada Tuhannya, orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid, dua orang yang berkasih sayang kerana Allah di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredhaan Allah, orang yang dipujuk oleh perempuan yang kaya lagi rupawan untuk bersatu dengannya lalu ia menolak dengan berkata: "Aku takut kepada Allah!", orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya, dan orang yang menyebut atau mengingat Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana mengingatkan sifat Jalal dan sifat Jamal Allah.." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

tetibe teringat tentang hadis nie mase terbace satu artikel. hadis nie kalau kite tengok berkisar kepada 7 golongan yang mendapat perlindungan Arasy Allah s.w.t. bayangkan kalau kite tergolong dlm salah satu golongan yg disebut dalam hadis nie... x ke terase betape untungnye kat yaumul qiyamah kelak?

lagi2 kalau kite tengok golongan "dua orang yang berkasih sayang kerana Allah, di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredaan Allah" dan orang yang dipujuk oleh perempuan yang kaya lagi rupawan untuk bersatu dengannya lalu ia menolak dengan berkata: "Aku takut kepada Allah!". kalau la kite tgk2 zaman yang kite ade skarang nie... bukan senang nak tolak godaan dunia kalau bekalan ilmu agama x cukup.

kite ambik contoh, mcm seseorang diajak buat maksiat... dan maksiat itu boleh jadi macam2 mende... dari "mencuci mata" tgk perempuan ke dan contoh2 lain yang boleh dikaitkan dengan 2 golongan diatas, berapa ramai di kalangan pemuda dan pemudi ISLAM yang boleh cakap, atau menterjemahkan dalam perbuatan dengan dua kalimah yang cukup ringkas tapi macam berat dalam pelaksanaannye... iaitu "inni akhafullah", saya takutkan Allah.

begitu juga dalam hubungan antara sahabat2... kadang2 ada laki or perempuan yang "berbaik-baik" antare satu sama lain. mungkin ada maksud tersembunyi, mungkin juga tidak... tapi as a safety precaution... kite amalkan konsep "husnul zan" selagi mana perkare tersebut x melanggar syarak. tapi bagi sy... dlm sahabat adalah orang yang nak masuk beriringan dengan kite ke dalam syurga... bukannye nak same2 terjun dgn kite ke dalam neraka. mereka nie gak hendaklah golongan yang ikhlas menghubungkan silaturrahim.. bukan kerane nak mengharapkan balasan dan tidak mengharapkan ape2 sgt melainkan keredhaan Allah s.wt. Atau dalam ayat yg mudah... sepatutnye merekalah yang membantu kite mendekatkan diri dengan Allah dan Rasulnye....

Bagi seseorang yang x yakin die mampu jage batas2 syarak dalam pergaulan... mungkin lebih baik die berpisah... dan perpisahan itu adalah kerana Allah... dan dilakukan dengan baik. ingatlah firman Allah “berpegang teguhlah kamu semuanya pda tali(agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai”(surah Al-Imran:103). Tapi slalu jugak perpisahan tersebut berlaku dengan care yang agak x elok... berdendam... memburukkan satu same lain... tp insyaAllah... kalau dibuat kerana Allah, akan terlihat kebaikan dan faedahnye.

dari sudut percakapan mmg nampak mcm sng je nk cerite tentang golongan2 yang dimaksudkan dalam hadis nie... tp dari segi amali... bkn sng nak amalkan. jadi perbekalkanlah diri kite dengan ilmu agama yang secukupnya. bukan lah bermakne kite perlu jadi ustaz atau ustazah mahupun alim ulama'. kerane kebanyakan kite bukan ambik ilmu hadis, usul fiqh dan sebagainye. dan paling penting bagi sy ialah dari segi mendidik hati2 manusia... kerana hati itu berbolak balik... sng dipengaruh oleh pelbagai perkare dan kerana hatilah yang menentukan sifat dan perlakuan manusia. seperti sabda Rasulullah:

".....Ingatlah, sesungguhnya pada tubuh badan manusia itu ada seketul daging. Jika baik daging itu, maka baiklah keseluruhan anggota jasadnya tetapi jika rosak daging itu maka rosak jugalah keseluruhan anggota jasadnya. Yang demikian itu ialah hati" (Riwayat Bukhari).

Jadi setakat nie sajelah coretan sy malam2 bute nie... mungkin ade kekurangan dlm coretan nie... jd sile2 lah tegur... dan semoga kite termasuk dalam salah satu golongan yang dimaksudkan dalam hadis di atas... InsyaAllah :)

Jazakallahu khairan kathiran...